Kerja Keras atau Kerja Cerdas?

Bertemu lagi teman-teman. kali ini, aku mau membahas soal cara pikir yang aku temui sangat menarik, dan ini sebelumnya dibahas oleh salah satu temanku, yang ternyata sudah pernah disampaikan oleh dosenku juga di awal-awal semester dulu.


(Kerja keras keliatan banyak drama ya? 😃)

Beberapa waktu lalu, aku sering lihat di media sosial yang bahas soal "Kerja lembur bagai kuda", jujur aku gak bisa nahan ngakak, karena ada ibu yang keluar dari dalam rice cooker nya, dan sempat heboh juga ya (ternyata itu iklan ramayana). tapi kali ini, aku bukan mau bahas tentang itu, aku mau bahas soal cara pikir yang aku rasa bisa ngebuat kita lebih produktiv lagi. kadang kita sebagai manusia sering lupa kalau kita boleh kreatif, tapi karena kita suka malas (atau cuma aku aja ya?), jaidnya kita cuma melakukan sesuatu berulang-ulang seperti yang orang lain kerjakan atau yang diperintahkan. padahal, banyak hal bisa dipermudah kalau kita mau coba berpikir kreativ, bahasa inggrisnya out of the box gtu lah (bener kan?)

Tapi kenyataannya, kita berpikir kalau memikirkan hal lain yang lebih mudah hanya menambah pekerjaan saja, atau bahkan tidak pernah terpikir sama sekali. kita seperti sudah di program melakukan hal sesuai cara pada kebanyakannya. seperti gambar sebelumnya, butuh 2 orang untuk menarik seekor kerbau kecil. tapi dibawahnya cukup satu orang saja membawa kerbau ke tujuan, yang bahkan tidak pakai tenaga manusia sama sekali. apakah bisa diterapkan ke kehidupan nyata?

Aku yakin jawabannya akan berbeda-beda dari teman-teman yang membacanya. Aku pun sendiri jujur masih berusaha untuk memperbaiki pola pikir ku untuk bisa membuat cara pikir ini jadi kenyataan dan bagian dari hidupku. tetapi, membagikan hal ini kepada teman-teman sekalian sepertinya sangat pantas dilakukan, karena aku yakin ada pembaca diluar sana yang bisa menjadi mudah urusannya karena aku menuliskan hal ini. terus, apakah aku sendiri termasuk gagal karna masih kesusahan menerapkan cara pikir ini?

Aku bisa jawab dengan jelas kalau aku tidak gagal. aku hanya merevisi kalimatnya saja,
"Work Hard, Pray Hard"
 bekerja keras selama halal dan tidak merugikan orang lain, dan tetap berdoa ketika mengusahakannya, jadi kalimat penghiburku karena belum benar-benar bisa jadi orang yang out of the box tadi hehe. tapi tetap aja, kita harus tetap positif dan berusaha berada disekitar orang yang positif, sehingga kita bisa tetap kokoh lurus kedepan dalam menyikapi urusan apapun. aku sendiri di kampus berada di lingkungan yang sangat baik, aku mengenal beberapa teman yang sangat bijak untuk seumuran mereka sekarang, dan sepertinya mereka juga yang berperan dalam perubahan ku kearah yang lebih baik. dan tidak lupa, tentu saja orang tua yang menjadi alasan nomor satu ku untuk bisa tetap berjalan lurus di dunia kuliahku ini sampai saat ini.

(Kalau kita tidak dilahirkan jenius, kita selalu bisa menjadi orang baik)

Komentar